ESSAI KECIL MATA KULIAH BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN OFFERING C12 PERTEMUAN KETUJUH
Dosen Pengampu:
Prof.
Dr. Parno, M.Si
Disusun Oleh:
GUSTI
INDRA TANIO (200741637258)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“Variabel
Kondisi Pembelajaran di Masa Pandemi”
Merebaknya dan
menyebarnya virus Corona awal tahun 2020 membuat dunia dibuat berhenti sejenak
dari riuhnya aktifitas hariannya. Virus COVID 19, sebagaimana telah ditetapkan
oleh WHO (World Health Organization) dinaikkan statusnya dari epidemi menjadi
pandemi. Sebagaimana diketahui bahwa pandemi ialah sebuah kasus penyebaran
penyakit di wilayah yang luas, misalnya beberapa benua,
atau di seluruh dunia. Penyakit endemik yang
meluas dengan jumlah orang yang terinfeksi yang stabil bukan merupakan pandemi.
Dengan adanya warning dari
WHO tersebut seluruh jajaran pemerintahan dibelahan dunia diminta untuk
meningkatkan kasus COVID 19 sebagai bencana non-alam yang mengharuskan proses
aktifitas harus diberhentikan sementara guna memutus rantai penularannya.
Salah satu jalan keluar
yang dapat memberi solusi yaitu tetap mempertahankan proses pembelajaran
sebagaimana mestinya dengan cara memperlakukan tatap muka secara DARING, atau
secara sadar semua komponen dipaksa untu melakukan transformasi proses
pembelajaran yang berbasis internet.
Sesuai SE Kemendikbud
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Coronavirus Disease (Covid-19) bahwa semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan
secara virtual dan kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah. Surat Edaran
tersebut bukannya surat yang datangnya dari surga yang tidak menimbulkan
berbagai kekacauan. Perlu dipertimbangkan dengan berlakunya Surat Edaran
tersebut sangat memperngaruhi sekolah, murid, guru, dan piranti pembelajaran.
Bagaimana kesiapan sekolah dalam memfasilitasi berbagai hal yang dibutuhkan
dalam pembelajaran daring, juga perlu dipertimbangkan jangkauan internet di
rumah peserta didik.
Salah satu penentu
keberhasilan pembelajaran secara virtual adalah kompetensi guru. Guru akan
berusaha sedapat mungkin agar kegiatan pembelajaran yang dilakukan berhasil.
Guru berperan sebagai pengorganisasi lingkungan belajar dan sekaligus sebagai
fasilitator belajar. Untuk memenuhi itu, maka guru haruslah memenuhi aspek
bahwa guru sebagai: model, perencana, peramal, pemimpin, dan penunjuk jalan
atau pembimbing ke arah pusat-pusat belajar.
Dalam konteks
pembelajaran secara daring, tentu penghargaan harus diberikan kepada semua
pihak yang terlibat, baik dari guru, sekolah, peserta didik, dan bahkan orang
tua wali yang dengan antusias menyupport anaknya. Pembelajaran yang berpusat
pada daring dikembangkan dan diciptakan guna mempermudah ketercapaian
tujuan-tujuan pendidikan. Barang tentu pembelajaran yang bersifat daring selau
fleksibel dan dinamis bergerak menuju keterbukaan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar