Senin, 29 November 2021

ESSAI KECIL PT 12

 

ESSAI KECIL MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN OFFERING C12 PERTEMUAN KEDUABELAS

 

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Parno, M.Si

 





 

Disusun Oleh:

GUSTI INDRA TANIO   (200741637258)

 


UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

 

 

“5 Komponen Pembelajaran yang Kompleks”

1. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya.

Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara guru dengan semua anak didik, antara anak didik dengan guru dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Kegiatan belajar mengajar yang bagaimana pun, juga ditentukan dari baik dan tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan; dan akan berpengaruh terhadap tujuan yang akan dicapai.

2. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetap menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan tidak sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan psikologis anak didik. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaannya.

3. Alat

Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.

Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan dan sebagainya. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya.

4. Sumber Pelajaran

Sumber-sumber bahan dan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.Dengan demikian, sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. 

5. Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Mustahil suatu kegiatan diprogramkan tanpa adanya suatu tujuan, karena hal itu adalah suatu hal tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan tersebut dibawa. Oleh sebab itu, setiap kegiatan yang diprogramkan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian halnya dengan kegiatan belajar mengajar, di sana juga mempunyai tujuan.

 

Senin, 22 November 2021

ESSAI KECIL PT 11

 

ESSAI KECIL MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN OFFERING C12 PERTEMUAN KESEBELAS

 

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Parno, M.Si

 









 

Disusun Oleh:

GUSTI INDRA TANIO   (200741637258)

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

 


“Ragam Taksonomi Variabel Hasil Dalam Pembelajaran”

Pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang kompleks yang melibatkan interaksi peserta didik dengan pendidik serta tidak terlepas dari interaksi dengan berbagai sumber belajar pada suatu ligkungan belajar.

Menurut Regeluth, dkk (1977) klasifikasi variable pembelajaran di bedakan atas 3 variabel:

1. Variable Kondisi

Variable kondisi dimaknai sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pengajaran. Meriil dan Reigeluth mengelompokkan variabel kondisi menjadi tiga, meliputi :

a. Tujuan dan Karakteristik Bidang Studi

Tujuan suatu bidang studi adalah pertanyaan tentang hasil atau produk pembelajaran diharapkan atau hendak dicapai.

b. Kendala dan Karakteristik Bidang Studi

Dalam pelaksanaan pembelajaran pasti akan ditemui berbagai kendala pembelajaran. Kendala di artikan sebagai keterbatasan sumber-sumber dalam proses pembelajaran, seperti media, waktu personalia, dan uang.

c. Karakteristik peserta didik

Karakteristik peserta didik yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri dan bersifat internal. 

2. Variabel Metode

Metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda sesuai materi yang di ajarkan. Sehingga antara kondisi, metode dan hasil memiliki hubungan yang erat. Ketika seorang pendidik mengetahui kondisi kelas dengan berbagai klafikasinya dan berhasil menentukan metode pembelajaran maka dapat dilihat hasil pembelajarannya. Variabel metode pengajaran diklafikasikan lebih lanjut menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Organizational Strategy (strategi pengorganisasian)

Strategi mengorganisasi isi pengajaran berkaitan pada cara untuk membuat urutan dan mensistensis fakta, konsep, prosedur, atau prinsip yang terkandung dalam suatu bidang studi. 

b. Delivery Strategy (stategi penyampaian)

Stategi penyampaian mengacu pada cara-cara yang dipakai untuk menyampaiakan pengajaran kepada peserta didik dan sekaligus untuk menerima serta merespon masukan-masukan dari peserta didik yang mencangkup lingkungan fisik, pendidik,bahan-bahan pengajaran.

c. Management Strategy (strategi pengelolaan)

Strategi pengelolaan berkaitan dengan penempatan waktu suatu strategi atau komponen suatu strategi tepat dipakai dalam suatu situasi pengajaran.

3. Variabel hasil

Hasil pengajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pengajaran di bawah kondisi yang berbeda. Terdapat tiga jenis hasil pengajaran, yaitu keefektifan, efisiensi, dan daya tarik.

Senin, 15 November 2021

ESSAI KECIL PT 10

 

ESSAI KECIL MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN OFFERING C12 PERTEMUAN KESEPULUH

 

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Parno, M.Si

 



 

Disusun Oleh:

GUSTI INDRA TANIO   (200741637258)

 

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

 

 

 

“5 Inovasi Untuk Model Pembelajaran Yang Lebih Efektif”

1. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik

Keterlibatan mahasiswa di dalam kelas menjadi suatu masalah terbesar dalam dunia pendidikan. Ruang kelas biasa, dirasa cukup sulit untuk membuat siswa tetap fokus dengan materi yang diberikan. Hal ini dikarenakan pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya membuat siswa tetap tertarik dengan kelas. Ketika mahasiswa terdistraksi, ia pun tidak bisa mengulang kembali materi yang terlewat. Dengan inovasi berupa webinar, siswa dapat belajar dari manapun asal terkoneksi dengan internet. Siswa juga dapat bebas bertanya tanpa harus merasa malu dengan teman-teman di kelas.

2. Pembelajaran Berbasis Permainan

Suatu pendekatan di mana siswa belajar melalui permainan (game) disebut dengan game-based learning (GBL) atau pembelajaran berbasis permainan. Materi belajar disampaikan dalam bentuk permainan sehingga menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Untuk memotivasi siswa, GBL tidak hanya bermain tapi juga memberi penghargaan agar siswa lebih terpacu untuk belajar. Penghargaan dapat berupa level, lencana, atau hadiah yang didapat siswa ketika menyelesaikan tugas tertentu.

3. Pembelajaran Multimodal

Pembelajaran multimodal dapat membantu siswa dengan menggabungkan tulisan, gambar, gerakan, suara, tindakan, dan sebagainya. Pembelajaraan akan menjadi lebih efektif terutama untuk belajar bahasa asing. Metode ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengingat kosakata kamus bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, atau bahasa asing lainnya.

Tidak hanya untuk membantu mengingat kosakata, metode ini juga dapat membantu siswa mempelajari, mengingat, dan memahami huruf bahasa Jepang, Mandarin, Korea, Arab, atau bahasa asing yang tidak menggunakan huruf latin.

4. Pembelajaran Jarak Jauh

Di era digital ini, jarak seharusnya bukan lagi suatu masalah dalam dunia pendidikan. Melalui teknologi koneksi internet, kamu dapat belajar apapun dari siapapun. Kini universitas pun sudah ada yang online. Kehadiran secara fisik sudah bukan lagi masalah yang berarti. Batasan semakin menghilang sehingga kamu bisa belajar apapun yang kamu mau kapanpun dan di manapun.

5. Pembelajaran Berbasis Komunitas

Fungsi jejaring sosial kini tak melulu soal berkoneksi kembali dengan teman lama atau sanak keluarga yang tinggalnya jauh dari kamu. Kamu juga bisa menggunakan jejaring sosial untuk masuk ke dalam komunitas belajar.

 

 

Senin, 08 November 2021

ESSAI KECIL PT 9

 

ESSAI KECIL MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN OFFERING C12 PERTEMUAN KESEMBILAN

 

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Parno, M.Si

 



 

Disusun Oleh:

GUSTI INDRA TANIO   (200741637258)

 

 

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

 

 

 

“METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF UNTUK REMAJA MASA SEKARANG”

Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. 

METODE DEBAT

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.

METODE ROLE PLAYING

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. 

METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

COOPERATIVE SCRIPT

Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

PICTURE AND PICTURE

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.

NUMBERED HEADS TOGETHER

Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.